Tekanan terhadap umat Kristen untuk menyebarkan injil di Pakistan makin besar. The Pakistan Telecommunication Authority, memerintahkan operator selular untuk memblokir pesan singkat (sms) yang berisi kata-kata atau frase yang tertentu, salah satunya adalah “Yesus Kristus”. Lewat surat, mereka menjelaskan bahwa kebebasan berbicara maupun kebebasan pers harus ada batasnya sehingga tidak mengancam agama mayoritas mereka.
Larangan ini disesalkan oleh Bytes For All (BFA), sebuah organisasi Hak Asasi Manusia di Pakistan yang menaungi para pakar dan pengguna teknologi dan komunikasi. Lewat artikel yang diposting di website organisasi mereka, mereka menyayangkan tentang kebijakan moral ini di Pakistan dan pengaruh yang akan ditimbulkan setelahnya.
"Ini adalah masalah yang perlu mendapat perhatian penuh warga Pakistan, keputusan ini bukan hanya menindas dan bersifat hegemoni (dominasi suatu negara, red), namun juga melanggar undang-undang," tulis BFA pada artikel mereka seperti yang dikutip oleh christianpost (18/11). Menyaring isi SMS akan membatasi akses masuk informasi. BFA menambahkan, melarang penulisan “Yesus Kristus” akan menyinggung perasaan umat kristiani di seluruh dunia sehingga rawan terjadi konflik yang lebih besar.
Deskriminasi terhadap kaum minoritas memang selalu terjadi. Namun yang perlu ditekankan adalah iman kristiani justru tumbuh kuat di tengah penindasan. Mari dukung dalam doa untuk saudara dalam Tuhan yang berada di Pakistan. Masukan pokok doa Anda dan berdoalan bersama kami di prayfor.jawaban.com.